Sektor Perhotelan di Sumatera Barat

Padang - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyatakan, pertumbuhan sektor perhotelan di daerah itu mencapai 43 persen dalam tiga tahun terakhir sehingga mampu menunjang perkembangan pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat Burhasman Bur di Padang, Sabtu, mengatakan, pascagempa 2009, terlihat adanya pertumbuhan sektor perhotelan, meski daerah ini dinyatakan masuk dalam daerah rawan bencana alam, seperti gempa bumi.
"Berdasarkan data yang ada pascagempa 2009, sektor perhotelan berkembang 43 persen, dan itu membuktikan bukan ancaman bencana alamnya yang harus ditakuti, namun bagaimana bangunannya yang harus lebih diperbaiki kualitasnya," kata Burhasman.
Dia menambahkan, peningkatan jumlah hotel dalam tiga tahun terakhir tersebut dibuktikan dengan jumlah hotel yang ada di Sumbar pada tahun 2009 yang hanya mencapai 168 unit dengan jumlah kamar 3.744 unit, saat ini hingga akhir 2012 telah mencapai 221 unit hotel dengan jumlah kamar 5.835 unit.
Berdasarkan data yang ada tersebut, Dinas Pariwisata melihat adanya kepercayaan investor untuk membangun sektor perhotelan di Sumbar, yang tentunya berkaitan dengan potensi pariwisata di daerah itu.
Dinas Pariwisata menilai, salah satu hal yang mendongkrak pertumbuhan pariwisata dan sektor perhotelan tersebut adalah banyaknya kegiatan yang terus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah yang berkaitan dengan budaya, seperti acara Tour de Singkarak (Tds) yang memasuki tahun ke lima, dan juga Festifal Siti Nurbaya di Kota Padang yang memasuki tahun ke tiga. Selain itu juga ada kegiatan budaya di Pariaman seperti tabot (tabuik).
Dengan adanya agenda tahunan yang terus menerus menjadi sorotan masyarakat dalam dan luar negeri, menyebabkan daya tarik Sumbar menjadi salah satu tujuan wisata, dipercaya akan terus berkembang di masa yang akan datang.
"Tour de Singkarak saat ini telah masuk lima besar di dunia, dan ini tentu menjadi salah satu daya tarik turis mancanegara datang ke daerah ini, dan ini harus dipertahankan terus untuk promosi Sumbar di mata internasional," jelasnya.
Burhasman menambahkan, seiring berkembangnya keberadaan hotel di Sumbar, juga tercatat peningkatan jumlah wisatawan dalam negeri dan wisatawan luar negeri ke provinsi ini mencapai 10 persen, dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan perkembangan tersebut, Dinas Pariwisata Sumbar yakin, perekonomian masyarakat akan ikut terangkan di daerah itu, dalam beberapa tahun mendatang.
Diberdayakan oleh Blogger.